TBC adalah penyakit yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat
menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling sering diserang adalah
paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai penyakit paru-paru / TB
Paru-paru). Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus
terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang
terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus. Jika bagian
paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil.
Akibatnya napas penderita terengah-engah. Keadaan ini menyebabkan:
- Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru
- Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
- Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru
TBC dapat menyebabkan
kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis
menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent tuberculosis.
Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima pengobatan maka
akan berkembang manjadi active tuberculosis. Active tuberculosis adalah
kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk melawan bakteri
tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi terutama
pada bagian paru-paru.
Gejala-gejala penyakit TB
Paru adalah: batu berdahak selama tiga minggu atau lebih, dalam dahak pernah
didapati bercak darah, demam selama satu bulan lebih terutama pada siang dan
sore, menurunnya nafsu makan dan juga berat badan, sering berkeringat saat
malam, dan sesak nafas.
Menurut WHO, kurang lebih
33 % penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis, dan hampir sepertiga
orang yang terinfeksi berada di Asia Tenggara. Pada tahun 2010, ditemukan 8,8
juta kasus baru tuberkulosis di seluruh dunia. 1,4 juta diantarnya berakhir
dengan kematian.
Di Indonesia, kurang lebih
ada 500.000 kasus baru TB setiap tahunnya. Sepertiganya meninggal dunia.
Besarnya jumlah kematian akibat TB membuat Indonesia menduduki peringkat tiga
jumlah dan kasus kematian penderita TB yang merupakan penyakti menular ini.
TBC dapat di atasi dengan
terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
- Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG diberikan mulai dari bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 – 15 tahun, sehingga pada usia 12 – 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi ulang.
- Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.
- Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus.
Penularan TB paling banyak
dan paling mudah melalui udara. Itulah mengapa organ yang pertama kali diserang
tuberkulosis adalah sistem pernapasan manusia terutama paru-paru. Tuberkulosis
dapat menjadi penyakit kronis yang menyebabkan jaringan luka yang cukup luas di
paru-paru.
Tuberkulosis dapat
menyebar ke seluruh bagian tubuh, mulai dari sistem saraf, sistem getah bening,
hingga tulang dan persendian. Tuberkulosis tulang disebut juga tuberkulosis
milier.Orang-orang yang beresiko tinggi terkena tuberkulosis adalah orang-orang
pengguna narkotika, para petugas medis dan orang-orang yang bekerja di rumah sakit.
Resiko penularan pada
orang yang merokok lebih besar dua kali lipat daripada orang yang tidak
merokok. Demikian juga dengan orang yang kecanduan alkohol dan penderita
diabetes melitus, resiko penularan tuberkulosis menjadi tiga kali lipat dari
orang biasa.
Dahak ataupun bersin yang
dikeluarkan oleh penderita TB banyak mengandung bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Anak-anak dengan kekebalan tubuh belum sempurna sangat rentan
terhadap penularan TB, terlebih jika mereka berada dalam satu lingkungan penderita
TB. Untuk pencegahan penularan TB pada anak-anak, imunisasi BCG adalah
imunisasi yang wajib selain hepatitis B, Polio, DPT, dan campak.
Pengobatan yang rutin dan
berhasil minimal memakan waktu 6 bulan, namun ketidaksabaran dan
ketidakpatuhan penderita dalam pengobatan, membuat penyakit TB kadang sulit
diberantas.
Pengobatan yang umum digunakan melawan tuberkulosis adalah
menggukan antibiotik jenis isoniazid dan rifampisin.
Orang dengan penyakit
tuberkulosis aktif biasannya diberikan dua macam pengobatan antibiotik, hal ini
untuk mencegah terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Tinggkat
penularan penyakitsistem pernapasan manusia tuberkulosis sangat tinggi
karena rendahnya kualitas lingkungan.
Pencegahan terbaik
tuberkulosis adalah dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Kualitas
udara yang buruk memperparah penderita tuberkulosis. Penderita tuberkulosis
juga harus dijauhkan dari anak-anak.
No comments:
Post a Comment